Knowledge Is Power, Keep Reading
Raditya Mica Armando
Selasa, 06 Oktober 2015
DESIGN PEKERJAAN DI PT.ELNUSA.Tbk
PT.Elnusa.Tbk adalah salah satu
perusahaan energi terkemuka di Indonesia yang berdiri pada tanggal 25 Januari
1969. Elnusa (ELSA) merupakan anak usaha dari PT Pertamina (persero) yang
awalnya bernama PT Electronika Nusantara. Sebagai bagian dari perusahaan
pemerintah Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa energi maka saham dari
Elnusa sebagaian besar dimiliki olehpemerintah Indonesia. Bisnis dan usaha
yang dijalankan oleh PT Elnusa Tbk meliputi beberapa kegiatan diantaranya
perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian serta jasa dalam
bidang minyak bumi dan energi terbesar di Indonesia. Dalam menjalankan usahanya
PT ELSA dituntut untuk selalu mematuhi tata kelola perusahaan yang baik serta
taat pada peraturan pemerintah supaya tercipta perusahaan yang kuat, solid
serta dipercaya masyarakat baik di Indonesia maupun di mancanegara. PT Elnusa
juga sangat peduli terhadap karyawannya, hal ini terbukti dengan
diberlakukannya layanan call center di nomor 500 545 khusus karyawan mengenai
layanan asuransi jiwa dan kesehatan, informasi rumah sakit, bantuan kelahiran,
pemakaman, pengembangan SDM, pelatihan, karir, profil kompetensi
serta kesejahteraan karyawan.
Saat ini anak perusahaan Pertamina ini telah
memiliki beberapa anak
perusahaan diantaranya PT Elnusa petrofin, PT
Elnusa patra ritel, PT Patra nusa data, PT Sigma cipta utama serta PT Patra
telokomunikasi Indonesia PT Elnusa (ELSA) tahun 2015 ini kembali
mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 620 miliar, dari rencana tersebut ELSA
menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar PT Elnusa Tbk.
Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi SDM Secara Terintegrasi
Perseroan Terus Memperkuat Peran elnusa petroleum School (EPS) Sebagai Pengelola
Dan Penanggung jawab Pelatihan, selama 2014 EPS memiliki 2 Program Besar Dalam
Meningkatkan kompetensi karyawan, Program Pertama adalah Program Training
Program, untuk mengisi gap kompetensi, Sedangkan yang kedua adalah program
leasson learnt yang bertujuan memberikan pengetahuan bagi SDM perseroan
terhadap industri energy beserta isu-isu terkini. 2 program tersebut adalah OTP
(Operation Trainig Program) dan HTP (HSE Training Program).
Program ini Dibentuk Untuk menghasilkan insan elnusa yang terbaik
untuk mengisi line bisnis elnusa di Operation project-project di berbagai
divisi operation dan sekaligus untuk me-regenerasi SDM di PT.Elnusa.Tbk
Setelah Sebelumnya saya menjelaskan proses rekrutmen dan seleksi
selanjutnya adalah proses pelatihan dan pengembangan di PT.Elnusa.Tbk
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang
melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan
kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah
keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan
individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam
perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan,
Untuk Program OHTP sendiri didesign untuk menghasilkan
kader-kader penerus di PT.Elnusa.Tbk Pelatihan-Pelatihan yang dilakukan on job
training dan offjobtraining dimana pertama yang dilakukan adalah Off Job
training dengan diberikannya materi-materi Basic safety training, Persentation
And workshop Firefighting, firstaid, dan Helicopter under escape and sea
survival karena akan ditempatkan di offshore laut selain itu untuk meningkatkan
fisik dan mental calon karyawan dibekali dengan diksarplin Oleh marinir,
sedangkan on job training langsung terjun keworkshop untuk mengenal dan
memahami prinsip alat-alat yang nantinya akan dioprasikan, setelah serangkaian
training dilakukan selanjutnya adalah evaluasi pelatihan dengan persentation
calon karyawan.
Desain Pekerjaan (Job Design)
Jabatan atau pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas organisasi,
meningkatkan kepuasan kerja, memotivasi, mengurangi turn over,
dan meningkatkan kemampuan. Oleh karena itu, pekerjaan harus didesain
dengan baik agar menjadi sumber motivasi, kepuasan kerja, dan produktivitas. Desain
pekerjaan adalah penentuan cakupan pekerjaan, wewenang, lingkungan kerja yang
mendukung, spesialisasi dari sebuah proses atau organisasi.
Elemen Organisasi; Desain pekerjaan
harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya dapat dilakukan melalui
pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu
mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan kemampuan.
Elemen Keperilakuan; Mempertimbangkan
keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang terdiri dari :
- Autonomy (Responsibility for
work)
- Task
Variety (use of different skill and ability)
- Task
Identity (doing the whole piece of work)
- Task
Siginificance (meaning of work to other)
- Feed
Back (information on performance)
Elemen Lingkungan; Mempertimbangkan
keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan ketersediaan pegawai.
Aspek-aspek keperilakuan dan eficiency dapat menjadi dua
hal yang bertentangan.
Teknik dalam mendesain
ulang pekerjaan :
- Job
Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan
meningkatkan job variety, job identity, dan job significance)
- Job
Encrichment (Meningkatkan
otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
- Job
Rotation (Meningkatkan job
variety, dan job significance)
Analisa Jabatan (Job Analysis)
Jabatan atau pekerjaan
merupakan hal yang penting dalam organisasi untuk mencapai tujuannya. MSDM
membutuhkan informasi tentang keseluruhan jabatan yang ada di perusahaan dan
jabatan perlu didesain agar dapat memotivasi kinerja para anggotanya.
Jabatan sering disebut
juga sebagai pekerjaan disamping sebagai status dalam organisasi merupakan
sekumpulan tugas-tugas yang harus dilakukan. Jabatan menjadi hal yang penting
karena hal itu menunjukkan kompetensi yang harus dimiliki, dan menjadi alat
untuk mencapai tujuan organisasi, dan menjadi obyek penting yang harus
diperhatikan.
Analisa jabatan atau job analysis merupakan pencarian
informasi tentang jabatan yang ada. Tujuan analisa jabatan adalah untuk
menentukan/memperbaharui informasi analisa jabatan (job description, job
specification, job performance standard), untuk tujuan-tujuan khusus
misalnya, untuk evaluasi kompensasi, perancangan ulang pekerjaan, dan
lain-lain. Informasi analisis jabatan diantaranya :
- Job
Description : pernyataan tertulis yang menjelaskan
tugas-tugas, tanggung jawab, kondisi kerja, dan aspek yang lainnya.
- Job
Specification : persyaratan atau karakteristik orang yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan (pendidikan, pengalaman,
pelatihan, dan ciri fisik dan mental).
- Job
Performance Standard : Bagaimana kinerja diukur (target yang
harus dicapai, sikap, dan perilaku kerja).
Ketiga dokumen ini menjadi elemen utama dari human resource
information system.
Aktivitas MSDM
berdasarkan aktivitasnya pada informasi analisa jabatan :
- Merekrut
pegawai yang potensial
- Mencocokka
pelamar dengan jabatan yang kosong
- Menentukan
kegiatan pelatihan
- Melakukan
penilaian kinerja
- Penentuan
kompensasi
- Perencanaan
kebutuhan SDM masa depan
- Menentukan
standar kerja yang realistik
- Penempatan
yang tepat
- Mengevaluasi
bagaimana tantangan lingkungan mempengaruhi pekerjaan seseorang
- Bimbingan
dan pengawasan
- Menghindari
persyaratan yang tidak dibutuhkan yang dapat menyebabkan diskriminasi
- Mengungkapkan
elemen-elemen yang dapat membantu atau mengabaikan kualitas kehidupan
kerja
- Perancangan
jabatan
Langkah-langkah
analisa jabatan :
- Mengidentifikasi
jabatan-jabatan yang akan dianalisa
- Jabatan
apa?
- Identifikasi
dapat melalui struktur organisasi, daftar gaji
- Berapa
orang pemegangnya?
- Dalam
perusahaan jumlah jabatan mungkin sangat banyak
- Menentukan
jenis informasi yang akan dianalisa
- Identiatas
jabatan; Identitas
jabatan/pekerjaan dalam struktur organisasi yang berlaku sekarang.
Jabatan dibawah jabatan apa dan membawahi jabatan apa.
- Tujuan
utama dari pekerjaan; Apa tujuan utama atau hasil yang ingin dicapai
atau tanggung jawab utama dari pekerjaan.
- Rincian
tugas (apa, bagaimana, dan hasilnya apa); Tugas-tugas penting atau
tugas-tugas yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan dan apa hasil
kerjanya.
- Sumber
daya yang dibutuhkan; Sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat
melakukan pekerjaan dengan baik misalnya komputer, atau peralatan
tertentu.
- Alur
input output
- Lingkup
keputusan; Pada
aspek apa pemegang jabatan diberi wewenang untuk mengambil keputusan.
- Kompeleksitas
pekerjaan
- Hubungan-hubungan
dalam pekerjaan
- Persyaratan
pekerjaan;
Persyaratan seperti pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sifat
kepribadian, dan fisik yang harus dimiliki pemegang jabatan agar
tugas-tugas dalam jabatan itu dapat dilakukan dengan baik.
- Lingkungan
dimana pekerjaan dilakukan; Didalam ruangan atau diluar ruangan, melakukan
perjalanan keluar kota atau tidak, serta apakah berisiko atau tidak.
- Menentukan
teknik pengumpulan informasi
- Kuessioner
- Observasi
- Interview
- Panel
of expert
- Employee
logs
- Mengumpulkan
dan menganalisa informasi; Sumber informasi analisis jabatan :
- Pemegang
jabatan
- Mantan
pemegang jabatan
- Ahli/Expert
Analisa jabatan
dilakukan secara berkala dalam kurun waktu tertentu, misalnya 5 tahun sekali
atau pada waktu pendirian perusahaan.
Sumber :
annual report
tahunan “Human Resources Reinforcement for growth readiness” PT. Elnusa.
Tbk
https://herdi73.wordpress.com/2014/01/20/analisa-pekerjaan-dan-desain-pekerjaan/
Minggu, 27 September 2015
Pelatihan dan Pengembangan PT.Elnusa.Tbk
PT.Elnusa.Tbk adalah salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia yang
berdiri pada tanggal 25 Januari 1969. Elnusa (ELSA) merupakan anak usaha dari
PT Pertamina (persero) yang awalnya bernama PT Electronika Nusantara. Sebagai
bagian dari perusahaan pemerintah Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa
energi maka saham dari Elnusa sebagaian besar dimiliki olehpemerintah
Indonesia. Bisnis
dan usaha yang dijalankan oleh PT Elnusa Tbk meliputi beberapa kegiatan
diantaranya perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian serta jasa
dalam bidang minyak bumi dan energi terbesar di Indonesia. Dalam menjalankan
usahanya PT ELSA dituntut untuk selalu mematuhi tata kelola perusahaan yang
baik serta taat pada peraturan pemerintah supaya tercipta perusahaan yang kuat,
solid serta dipercaya masyarakat baik di Indonesia maupun di mancanegara. PT
Elnusa juga sangat peduli terhadap karyawannya, hal ini terbukti dengan diberlakukannya
layanan call center di nomor 500 545 khusus karyawan mengenai layanan asuransi
jiwa dan kesehatan, informasi rumah sakit, bantuan kelahiran, pemakaman,
pengembangan SDM, pelatihan, karir, profil kompetensi serta
kesejahteraan karyawan.
Saat ini anak
perusahaan Pertamina ini telah memiliki beberapa anak
perusahaan diantaranya PT Elnusa petrofin, PT
Elnusa patra ritel, PT Patra nusa data, PT Sigma cipta utama serta PT Patra
telokomunikasi Indonesia PT Elnusa (ELSA) tahun 2015 ini kembali
mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 620 miliar, dari rencana tersebut ELSA
menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar PT Elnusa Tbk.
Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi SDM Secara
Terintegrasi Perseroan Terus Memperkuat Peran elnusa petroleum School (EPS)
Sebagai Pengelola Dan Penanggung jawab Pelatihan, selama 2014 EPS memiliki 2
Program Besar Dalam Meningkatkan kompetensi karyawan, Program Pertama adalah
Program Training Program, untuk mengisi gap kompetensi, Sedangkan yang kedua
adalah program leasson learnt yang bertujuan memberikan pengetahuan bagi SDM
perseroan terhadap industri energy beserta isu-isu terkini. 2 program tersebut
adalah OTP (Operation Trainig Program) dan HTP (HSE Training Program).
Program ini Dibentuk Untuk menghasilkan insan
elnusa yang terbaik untuk mengisi line bisnis elnusa di Operation
project-project di berbagai divisi operation dan sekaligus untuk me-regenerasi
SDM di PT.Elnusa.Tbk
Setelah Sebelumnya saya menjelaskan proses
rekrutmen dan seleksi selanjutnya adalah proses pelatihan dan pengembangan di
PT.Elnusa.Tbk
Pelatihan (training) merupakan
proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau
sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal
I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah
keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi
jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan,
organisasi, lembaga atau instansi pendidikan,
Untuk Program OHTP sendiri didesign untuk menghasilkan
kader-kader penerus di PT.Elnusa.Tbk Pelatihan-Pelatihan yang dilakukan on job
training dan offjobtraining dimana pertama yang dilakukan adalah Off Job
training dengan diberikannya materi-materi Basic safety training, Persentation
And workshop Firefighting, firstaid, dan Helicopter under escape and sea
survival karena akan ditempatkan di offshore laut selain itu untuk meningkatkan
fisik dan mental calon karyawan dibekali dengan diksarplin Oleh marinir,
sedangkan on job training langsung terjun keworkshop untuk mengenal dan
memahami prinsip alat-alat yang nantinya akan dioprasikan, setelah serangkaian
training dilakukan selanjutnya adalah evaluasi pelatihan dengan persentation
calon karyawan.
Sumber :
annual report tahunan “Human Resources Reinforcement
for growth readiness” PT. Elnusa. Tbk
Senin, 21 September 2015
SELEKSI OHTP DI PT ELNUSA. TBK
PT.Elnusa.Tbk adalah salah satu perusahaan energi
terkemuka di Indonesia yang berdiri pada tanggal 25 Januari 1969. Elnusa (ELSA)
merupakan anak usaha dari PT Pertamina (persero) yang awalnya bernama PT
Electronika Nusantara. Sebagai bagian dari perusahaan pemerintah Indonesia yang
bergerak dalam bidang jasa energi maka saham dari Elnusa sebagaian besar
dimiliki
olehpemerintah Indonesia.
Bisnis dan usaha yang dijalankan oleh PT Elnusa Tbk meliputi beberapa kegiatan diantaranya perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian serta jasa dalam bidang minyak bumi dan energi terbesar di Indonesia. Dalam menjalankan usahanya PT ELSA dituntut untuk selalu mematuhi tata kelola perusahaan yang baik serta taat pada peraturan pemerintah supaya tercipta perusahaan yang kuat, solid serta dipercaya masyarakat baik di Indonesia maupun di mancanegara. PT Elnusa juga sangat peduli terhadap karyawannya, hal ini terbukti dengan diberlakukannya layanan call center di nomor 500 545 khusus karyawan mengenai layanan asuransi jiwa dan kesehatan, informasi rumah sakit, bantuan kelahiran, pemakaman, pengembangan SDM,
pelatihan, karir, profil kompetensi serta
kesejahteraan karyawan.
Saat ini anak perusahaan Pertamina ini telah memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya PT Elnusa petrofin, PT Elnusa patra ritel, PT Patra nusa data, PT Sigma cipta utama serta PT Patra telokomunikasi Indonesia PT Elnusa (ELSA) tahun 2015 ini kembali mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 620 miliar, dari rencana tersebut ELSA menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar PT Elnusa Tbk.
Saat ini anak perusahaan Pertamina ini telah memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya PT Elnusa petrofin, PT Elnusa patra ritel, PT Patra nusa data, PT Sigma cipta utama serta PT Patra telokomunikasi Indonesia PT Elnusa (ELSA) tahun 2015 ini kembali mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 620 miliar, dari rencana tersebut ELSA menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar PT Elnusa Tbk.
Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi SDM Secara
Terintegrasi Perseroan Terus Memperkuat Peran elnusa petroleum School (EPS)
Sebagai Pengelola Dan Penanggung jawab Pelatihan, selama 2014 EPS memiliki 2
Program Besar Dalam Meningkatkan kompetensi karyawan, Program Pertama adalah
Program Training Program, untuk mengisi gap kompetensi, Sedangkan yang kedua
adalah program leasson learnt yang bertujuan memberikan pengetahuan bagi SDM
perseroan terhadap industri energy beserta isu-isu terkini. 2 program tersebut
adalah OTP (Operation Trainig Program) dan HTP (HSE Training Program).
Program ini Dibentuk Untuk menghasilkan
insan elnusa yang terbaik untuk mengisi line bisnis elnusa di Operation
project-project di berbagai divisi operation dan sekaligus untuk me-regenerasi
SDM di PT.Elnusa.Tbk
Proses Seleksi di PT.ELNUSA.Tbk :
1. Submit data via
online di www.elnusa.co.id/career/index.php
(e-Recruitment)
2. Psikotest Dan TPA, Psikotes yg meliputii tes tertulis
dan interview psikologi
3. Interview User (calon Atasan)
4. TOEIC
5. MEDICAL CHEK UP
6. Interview top management
7. In Class Training
8. Diksarplin
9. OJT
10. Final Assesment
Seleksi
adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang atau orang-orang yang
paling memenuhi criteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi
yang ada pada saat ini yang dilakukan perusahaan. Seleksi merupakan hal yang
sangat penting karena berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh organisasi untuk
mencapai tujuannya melalui proses seleksi. Seleksi merupakan motivasi.
Sekiranya orang tepat telah diseleksi, maka proses motivasi dengan sendirinya
akan berjalan baik disebabkan orang itu sudah memiliki sikap dan perilaku yang
baik, dan menunaikan tugas-tugasnya dengan system yang tertata.
Tujuan Proses Seleksi
Tujuan proses seleksi adalah untuk mencocokan orang dengan pekerjaannya secara benar jikalau individu atau karena beberapa sebab tidak sesuai dengan pekerjaan maupun organisasi, dia kemungkinan akan angkat kaki dari perusahaan. Walaupun beberapa putaran karyawan barang kali
positif bagi perusahaan.
Sasaran seleksi
Sasaran seleksi
Sasaran seleksi yang pertama
yaitu efisiensi. Seleksi menentuka siapa yang akan bergabung dengan organisasi.
Orang-orang yang baru diangkat acapkali menghabiskan bertahun-tahun bersama
perusahaan/ organisasi dan apakah mereka menjadi sumber daya organisasi akan
tergantung pada kinerja, fleksibelitas seiring perjalanan waktu, inovasi dan
calon untuk penugasan kerja lebih lanjut
selama masa karir mereka. Yang kedua yaitu Ekuitas.
Aktivitas seleksi merupakan sinyal yang paling jelas dan paling penting tentang
komitmen organisasi terhadap keadilan dan kepatuhan hukum.
Kriteria Seleksi
Manajer perlu memutuskan criteria
seleksi untuk mengevaluasi pelamar-pelamar untuk posisi yang lowong. Criteria
seleksi adalah karateristik yang berasal dari deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan. Criteria seleksi biasanya dapat dirangkum dalam beberapa
kategori ; pendidikan, pengalama kerja, kondisi fisik dan karakteristik
keperibadian. Pada dasarnya criteria seleksi haruslah mendaftarkan karateristik
karyawan yang akan berprestasi cemerlang diposisi yang bakal didudukinya.
Sebelum organisasi memutuskan karateristik yang bakal dicobakan dalam seleksi, organisasi seyogyanya memiliki criteria teknik seleksi yang telah ditentukan. Dalam proses seleksi karyawan perlu mempertimbankan validitas, keandalan, biaya dan kemudahan pelaksanaan hal ini menunjang jalannya proses seleksi dan dapat mendapatkan proses seleksi yang efektif
Sebelum organisasi memutuskan karateristik yang bakal dicobakan dalam seleksi, organisasi seyogyanya memiliki criteria teknik seleksi yang telah ditentukan. Dalam proses seleksi karyawan perlu mempertimbankan validitas, keandalan, biaya dan kemudahan pelaksanaan hal ini menunjang jalannya proses seleksi dan dapat mendapatkan proses seleksi yang efektif
Prinsip Proses Seleksi
Proses pengambilan keputusan
pengangkatan yang berjalan dengan baik sangat tergantung pada dua prinsip dasar
proses seleksi. Prinsip pertama yaitu perilaku dimasa lalu merupaka predictor
terbaik atas perilaku dimasa yang akan datang. Pengetahuan tentang apa yang
telah dikerjakan oleh seseorang dimasa silam merupakan idikator terbaik dari
apa kemungkinan dilakukanya pada masa yang akan datang. Prinsip kedua adalah
organisasi harus menghimpun data yang handal dan sahih sebanyak mungkin,
sepanjang masih layak secara ekonomis dan setelah itu memanfaatkannya data tadi
untuk menyeleksi pelamar kerja.
Elemen dasar Proses Seleksi
Proses seleksi berjalan seturut
dengan tujuan organisasi, desain pekerjaan, dan penilaian kinerja karyawan
serta aktivitas rekrutmen dan seleksi. Eleman yang paling mendasar dalam
aktivitas seleksi adalah penentuan tujuan organisasi yang harus tercakup dalam
kebijakan pengangkatan umum organisasi. Elemen kedua adalahmerancang pekerjaan
dengan menentukan kewajiban dan tanggung jawab yang akan dituntut setiap
pekerjaan. Elemen ketiga yaitu mencakup pengukuran kesuksesan pekerjaan. Elemen
keempat adalah spesifikasi pekerjaan berasal dari analisis pekerjaan yang
menuntut karakter. Elemen terakhir yaitu penyusunan kebijakan harus menentukan
paduan wawancara, tes, atau teknik seleksi lainya yang akan digunakan dalam
proses seleksi.
Faktor yang mempegaruhi proses seleksi
Pertimbangan pertama, konsekuensi
yang salah haruslah diperhitungkan, hal ini dipengaruhi oleh panjangnya periode
pelatihan, dana yang diinvestasikan kepada karyawan baru. Pertimbangan kedua,
kebijakan perusahaan dan sikap manajemen puncak. Kebijakan yang di keluarkan oleh
manajemen puncak dapat menghambat proses seleksi. Pertimbangan ketiga
menyangkut waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan seleksi. Pertimbangan
keempat pendekatan seleksi yang berbeda umunya digunakan untuk mengisi
posisi-posisi di jenjang yang berbeda didalam organisasi. Pertimbangan terakhir
adalah sector ekonomi dimana individu akan dikaryakan swasta, pemerintahan dan
organisasi nirlaba dapat mempengaruhi proses seleksi.
Proses Seleksi
Banyak tahapan dalam proses seleksi dan urutannya bervariasi tidak hanya pada organisasi, tetapi juga pada tipe dan tingkatan pekerjaan yang akan diisi, biaya pelaksanaanfungsi tertentu disetiap tahap, dan efektivitas setiap tahap dalam menyaring kandidat yang tidak memenuhi syarat. Tahap-tahap dalam proses seleksi yang biasanya dipergunakan terdiri atas:
Banyak tahapan dalam proses seleksi dan urutannya bervariasi tidak hanya pada organisasi, tetapi juga pada tipe dan tingkatan pekerjaan yang akan diisi, biaya pelaksanaanfungsi tertentu disetiap tahap, dan efektivitas setiap tahap dalam menyaring kandidat yang tidak memenuhi syarat. Tahap-tahap dalam proses seleksi yang biasanya dipergunakan terdiri atas:
annual
report tahunan “Human Resources Reinforcement
for growth readiness” PT. Elnusa Tbk
2014
miredboyz.blogspot.com/p/seleksi-karyawan.html
Langganan:
Postingan (Atom)